Bicara hari ini dan kemaren, aku
tak pernah tau akan apa yang terjadi. Semua mengalir seperti angin berhembus di
segala penjuru. Pun begitu hidupku, disaat terlambat memaknai sesuatu, aku
belajar untuk lebih ikhlas.
Ikhlas ada pada hati manusia. Ia mudah
diucapkan tetapi sulit dilakukan. Tetapi air yang setiap tetesannya berhasil
melubangi sebongkah batu, telah mengajariku arti ikhlas.
Barangkali, bagi seseorang, ikhlas
adalah proses memasrahkan pada Yang Kuasa. Tetapi bagiku, ikhlas adalah proses
mencari. Hakekat dari menemukan. Yaa, menemukan sebuah kelapangan. Menemukan sebuah
kerelaan.
Barangkali pula, aku harus terus
mencari dan menemukan kelapangan tadi hingga akhirnya itulah yang dinamakan
ikhlas. Barangkali pula, aku yang masih tak cukup ikhlas sehingga berfilosofi
begitu?
Tentu aku masih belajar ikhlas. Selamanya,
aku akan belajar dan selalu belajar. Kalaulah saat ini aku mengatakan ikhlas, naïflah
diriku ini. Sebab, untuk apa aku menulis begini kalaulah hati telah menerima
takdir Tuhan…
No comments:
Post a Comment