Tak banyak yang bisa kukatakan pagi ini,
sebatas tampias fajar yang semakin meninggi
sebatas tampias fajar yang semakin meninggi
Bukan kesibukan membuatku enggan menyapa
sama sekali bukan!
sama sekali bukan!
Hanya sapa mengawali pagi
yang pernah kau ucapakan,
kini menjadi kenangan
yang pernah kau ucapakan,
kini menjadi kenangan
Ya, itu saja........
“Teramat sulit melepas kenangan”
Laki-laki dengan setelan jas hitam itu
bergumam sendiri. Masih bersandar di atas kasur melihat arakan awan dari langit
jendela. Barangkali, hidupnya terlampau sulit seperti kedua pundak bahunya yang
terus naik-turun mencoba melepas beban. Entahlah, hanya Tuhan dan dirinya
betul-betul memahami apa yang telah terjadi.
Cinta? Oh, apakah karena cinta ia tampak letih
menjalani hidup? Bukankah, Tuhan sengaja menciptakan cinta agar manusia tampak
lebih bahagia? Ya, barangkali karena cinta ia seperti ini. kau tau, cinta mampu
bersanding dengan deretan hutang puluhan juta yang dimiliki seseorang yang
mampu membuat siapa saja ingin cepat pulang. Ya, tentu bagi sebagian yang
merasa lelah dan ingin cepat mati.
Hemmmm....
lagi-lagi karena cinta. Apa yang mesti diperbuat tatkala dikhianati pasangan? Oh, aku tau. Contoh saja lagu Bondan Prakoso –Ya, Sudahlah- betul, bukan?
Hey, laki-laki itu semakin murung saja. Masih
menghitung arus awan. Ah, aku juga sudah bosan menduga apa yang sebenarnya yang
ia rasakan. Baiklah, aku juga akan mengatakan Ya, Sudahlah. Semua akan
baik-baik saja. Ya, Sudahlah. Kau akan jauh lebih baik saat kau mati dalam
keadaan berusaha. Bukan mati dalam keadaan berdiam diri. Ya, Sudahlah.......
No comments:
Post a Comment