Tegukan pertama:
Kopi cappuccino yang bermakna kelembutan, membuatku semakin
sadar bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna. Sempurna bukan karena akal
pikiran dan hati yang dimiliki –seperti jawabanku sedari dulu-, tetapi sempurna
seperti ucapan guruku beberapa waktu lalu. “Manusia memiliki kekurangan dan
kelebihan dan disanalah letak kesempurnaannya”
Tegukan kedua:
Kembali ke kopi tadi, ia memiliki sisi pahit dan sisi manis.
Sisi pahit kopi melambangkan kekurangan manusia. Sehingga ia sadar bahwa
dirinya hanyalah makhluk lemah yang tak memiliki apa-apa. Buktinya, mati pun
hanya mengenakan sehelai kain putih yang menutupi tubuhnya. Sedangkan sisi
manis kopi yang melambangkan kelebihan, menyadarkan manusia bahwa kelebihan yang
dimiliki adalah untuk menutupi kekurangannya bukan untuk menyombongkan diri
ataupun menganggap dirinya lebih baik dari orang lain.
Tegukan ketiga:
Yah, sisi manis kopi diciptakan untuk mengimbangi sisi pahit
kopi. Bukan untuk menciptakan kopi yang pahit maupun kopi yang manis. Dan
disinilah letak kesempurnaan RASA kopi tadi.
Tegukan selanjutnya sampai tegukan terakhir:
Tetapi ingat, kopi tetaplah kopi yang memiliki sisi pahit.
Semanis apapun krim pemanis yang dicampurkan, ia tetaplah kopi yang memiliki
sisi pahit yang tidak bisa dilupakan. Seperti kehidupan ini……………
“Terima kasih Tuhan, Engkau telah percikkan setetes air di
Samudera-Mu, melalui secangkir kopi Cappuccino pagi ini…..”
No comments:
Post a Comment